Hidrologi - Siklus Hidrologi
Hidrologi - Siklus Hidrologi
Siklus Hidrologi
Juragandlieur; Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kehidupan di bumi. Bukan hanya bagi manusia, namun juga bagi semua makhluk hidup.
Hampir 71% permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju maupun uap air di atmosfer.
Alam mempunyai suatu mekanisme dalam pengaturan penyebaran air di bumi sehingga air mempunyai daya regenerasi yang mengakibatkan volume/banyaknya air di bumi relatif sama dari waktu ke waktu. Mekanisme tersebut dikenal dengan istilah siklus hidrologi.
Hampir 71% permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju maupun uap air di atmosfer.
Alam mempunyai suatu mekanisme dalam pengaturan penyebaran air di bumi sehingga air mempunyai daya regenerasi yang mengakibatkan volume/banyaknya air di bumi relatif sama dari waktu ke waktu. Mekanisme tersebut dikenal dengan istilah siklus hidrologi.
Apa itu hidrologi??..
Hidrologi (Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia; Bahasa Yunani yang berarti "ilmu air"). Secara umum pengertian hidrologi adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. (Wikipedia). Pengertian umum lainnya mengatakan jika hidrologi merupakan suatu ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup (KBBI).
Menurut definisi para ahli (Hydrologists) :
Hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik kuantitas dan kualitas air di bumi menurut ruang serta waktu, termasuk proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan maupun manajemen. (Singh (1992)
Hidrologi adalah ilmu yang membicarakan tentang air di bumi baik itu mengenai kejadiannya, jenis-jenis, sirkulasi, sifat kimia dan fisika serta reaksinya terhadap lingkungan maupun kehidupan. (Ray K. Linsley, Yandi Hermawan (1986))
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya distribusi juga pergerakan air, baik itu diatas maupun di bawah permukaan bumi, menyangkut reaksi sifat fisika maupun kimia air terhadap kehidupan serta lingkungan (Marta dan Adidarma (1983))
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas, maka kajian ilmu dan penelitian hidrologi meliputi hidrometeorologi (air yang berada di udara dan berwujud gas), potamologi (aliran permukaan), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau; waduk), geohidrologi (air tanah), dan kriologi (air yang berwujud padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan. [wikipedia]. Hasil dari kajian dan penelitian tersebut memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan.
Apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi??
Siklus Hidrologi adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan tahapan-tahapan peredaran air dalam tiga fase (gas, air dan padat) dari permukaan bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi sehingga dapat didefinisikan siklus hidrologi adalah suatu proses perputaran/daur ulang air yang berurutan secara terus menerus atau dengan definisi lain, Siklus hidrologi adalah proses yang didukung oleh energi matahari meliputi kejadian-kejadian air menguap ke udara, kemudian mengembun dan menjadi hujan atau salju, masuk ke dalam tanah atau mengalir di atas permukaan tanah, lalu berkumpul di danau atau laut, menguap lagi dan seterusnya.
Siklus hidrologi ini juga dikenal dengan istilah siklus air.
The Water Cycle |
Secara mudahnya, siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal sehingga volume air di permukaan bumi sifatnya tetap.
Siklus hidrologi tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui tahap kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi yang berlangsung secara terus menerus sehingga air nampak seperti tidak pernah habis sehingga ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga. Siklus ini secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan jika proses-proses dalam siklus hidrologi meliputi penguapan, pendinginan atau kondensasi, transportasi, dan presipitasi.
Siklus hidrologi tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui tahap kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi yang berlangsung secara terus menerus sehingga air nampak seperti tidak pernah habis sehingga ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga. Siklus ini secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan jika proses-proses dalam siklus hidrologi meliputi penguapan, pendinginan atau kondensasi, transportasi, dan presipitasi.
Proses-proses Hidrologi |
Dari gambar disamping dapat dijelaskan pada saat uap air (hasil dari evaporasi dan evapotranspirasi) mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara (angin). Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya. Pada perjalanan menuju bumi, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Siklus Hidrologi |
Dalam siklus hidrologi, matahari dan faktor iklim sangat berperan.
Dampak dari pemanasan sinar matahari, air yang terdapat di permukaan bumi mengalami proses Evaporasi (penguapan) dan Evapotranspirasi (penguapan air oleh vegetasi). Setelah air tadi menjadi uap air, arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengalami proses Kondensasi (perubahan dari uap air menjadi titik-titik air atau es akibat dari pengaruh suhu udara yang semakin rendah seiring dengan bertambahnya ketinggian pada atmosfer bumi) yang akan membentuk awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
Dampak dari pemanasan sinar matahari, air yang terdapat di permukaan bumi mengalami proses Evaporasi (penguapan) dan Evapotranspirasi (penguapan air oleh vegetasi). Setelah air tadi menjadi uap air, arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengalami proses Kondensasi (perubahan dari uap air menjadi titik-titik air atau es akibat dari pengaruh suhu udara yang semakin rendah seiring dengan bertambahnya ketinggian pada atmosfer bumi) yang akan membentuk awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air maka butiran-butiran air akan mengalami proses presipitasi (jatuhnya butiran air ke permukaan bumi).
Presipitasi ini dapat turun dalam bentuk hujan maupun salju, hal ini bergantung pada suhu udara saat presipitasi terjadi. Jika saat presipitasi terjadi suhu udaranya diatas titik beku maka presipitasi akan turun sebagai hujan. Namun jika saat presipitasi suhu udaranya dibawah titik beku maka presipitasi akan turun sebagai salju.
Apabila hujan jatuh di daerah beriklim dingin, airnya tidak langsung meresap ke dalam tanah atau mengalir di permukaan atau menguap akan tetapi air tersebut akan menjadi salju atau es. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt runoff (limpasan salju yang mencair).
Hujan yang jatuh di daratan dan sebelum mencapai jenuh, air masih dapat diserap oleh tanah (infiltrasi/perkolasi) dan disimpan sebagai air tanah. Jika telah melebihi kejenuhan, air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan dialirkan sebagai limpasan permukaan (surface run off) ke sungai, danau, laut dimana siklus hidrologi mulai.
Hujan yang jatuh di laut mengakhiri siklus ini dan akan mulai dengan siklus yang baru.
Presipitasi ini dapat turun dalam bentuk hujan maupun salju, hal ini bergantung pada suhu udara saat presipitasi terjadi. Jika saat presipitasi terjadi suhu udaranya diatas titik beku maka presipitasi akan turun sebagai hujan. Namun jika saat presipitasi suhu udaranya dibawah titik beku maka presipitasi akan turun sebagai salju.
Apabila hujan jatuh di daerah beriklim dingin, airnya tidak langsung meresap ke dalam tanah atau mengalir di permukaan atau menguap akan tetapi air tersebut akan menjadi salju atau es. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt runoff (limpasan salju yang mencair).
Hujan yang jatuh di daratan dan sebelum mencapai jenuh, air masih dapat diserap oleh tanah (infiltrasi/perkolasi) dan disimpan sebagai air tanah. Jika telah melebihi kejenuhan, air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan dialirkan sebagai limpasan permukaan (surface run off) ke sungai, danau, laut dimana siklus hidrologi mulai.
Hujan yang jatuh di laut mengakhiri siklus ini dan akan mulai dengan siklus yang baru.
Macam-macam Siklus Hidrologi
Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu :
Judul :
Tag : #klimatologi
1. Siklus Pendek
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi di atas laut, selanjutnya membentuk awan dan jatuh sebagai hujan di laut setempat.
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi di atas laut, selanjutnya membentuk awan dan jatuh sebagai hujan di laut setempat.
Proses ini terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari yang mengakibatkan air di laut menguap dan membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (Setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,50C). Dengan demikian semakin keatas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan)
2. Siklus Sedang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya membentuk awan yang terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Namun, terbentuknya awan tidak selalu di atas laut sehingga ada kemungkinan yang terbawa angin adalah uap airnya. Setelah di atas daratan, uap air berubah menjadi awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di darat ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke dalam tanah, mengalir di sungai dan akhirnya kembali ke laut.
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya membentuk awan yang terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Namun, terbentuknya awan tidak selalu di atas laut sehingga ada kemungkinan yang terbawa angin adalah uap airnya. Setelah di atas daratan, uap air berubah menjadi awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di darat ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke dalam tanah, mengalir di sungai dan akhirnya kembali ke laut.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju dan terbentuk gletser kemudian mengalir ke sungai yang selanjutnya kembali ke laut.
Siklus panjang yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju dan terbentuk gletser kemudian mengalir ke sungai yang selanjutnya kembali ke laut.
Dampak dari proses-proses siklus ini mengakibatkan teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem bumi
Judul :
Hidrologi - Siklus Hidrologi | Juragandlieur
Tag : #klimatologi
Comments