Alat Untuk Mengukur Curah Hujan
Alat Untuk Mengukur Curah Hujan - Peralatan Klimatologi
Pngukur Curah Hujan
Juragandlieur; Bagi bidang meteorologi pertanian, dikumpulkan curah hujan harian atau setiap periode 24 jam yang diukur setiap pagi hari. Dari data harian dapat dihimpun data curah hujan mingguan, sepuluh harian (dasarian), bulanan, tahunan dan sebagainya. Selanjutnya juga dapat diperhitungkan hari hujannya.
Untuk mengetahui banyaknya air hujan, digunakanlah alat penakar hujan.
Alat pengukur curah hujan ada beberapa tipe antara lain adalah :
- Penakar hujan tipe Observatorium.
- Penakar hujan tipe Hillman.
- Penakar Hujan Otomatis (ARG).
Penakar Hujan Tipe Observatorium
Penakar Hujan Obs |
*) Lihat tulisan dengan judul Penakar Hujan Observatorium
Keterangan Gambar :
- Mulut penakar seluas 100 cm (garis tengah = 11,3 cm) terbuat dari kuningan dan dipasang horizontal.
- Pipa sempit untuk menyalurkan air ke dalam tabung penampung.
- Tabung kolektor dengan kapasitas 3 – 5 liter, setara dengan 300 – 500 mm curah hujan.
- Keran.
- Gelas ukur.
- Tiang dari kayu yang cukup kuat.
Prinsip Kerja Alat
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air hujan yang masuk dalam penakar dialirkan oleh pipa dan terkumpul di dalam tabung penampung.
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air hujan yang masuk dalam penakar dialirkan oleh pipa dan terkumpul di dalam tabung penampung.
Jam Pengamatan :
Pengamatan dilaksanakan tiap jam 07.00 waktu setempat (WS) untuk metode pengamatan agroklimat, sedangkan untuk pengamatan sinoptik diamati tiap 3 jam.
Stasiun Klimatologi Kupang, melaksanakan pengamatan curah hujan ini pada jam 07.00 WS, 07.30 WS, 13.30 WS dan 17.30 WS serta pada jam-jam synoptik yaitu 08.00 WS, 11.00 WS, 14.00 WS, 17.00 WS dan terakhir pada jam 20.00 WS.
Pemasangan Obs |
Stasiun Klimatologi Kupang, melaksanakan pengamatan curah hujan ini pada jam 07.00 WS, 07.30 WS, 13.30 WS dan 17.30 WS serta pada jam-jam synoptik yaitu 08.00 WS, 11.00 WS, 14.00 WS, 17.00 WS dan terakhir pada jam 20.00 WS.
Penakar Hujan Tipe Hillman
Keterangan Gambar :
- Mulut penakar/corong dengan diameter 16 cm atau luasnya 200 cm2
- Pipa penyalur air dari corong menuju kolektor/penampung
- Silinder kolektor/penampung
- Pelampung
- Silinder pias tempat menyisipkan kertas pias
- Pena pencatat
- Pipa "Siphon" pembuangan
- Ember penadah
Prinsip Kerja Alat :
Air hujan yang jatuh pada corong penakar masuk kedalam silinder kolektor (penampung) melalui pipa penyalur dari corong. Didalam penampung ini terdapat sebuah penampang pelampung, pelampung tersebut dihubungkan dengan tangkai pena yang selanjutnya goresan pena diterima oleh pias yang terpasang pada silinder pias.
Penampung ini memiliki daya tampung curah hujan maksimal 10 mm, jika penampung penuh maka air hujan sebanyak 10 mm akan tercurah habis melalui pipa pembuangan masuk kedalam ember penadah. Bersamaan dengan peristiwa tersebut, maka pelampung turun ke dasar dan pena turun kembali ke titik nol pada kertas pias. Jika hujan masih berlanjut, selanjutnya tabung penampung terisi kembali diikuti naiknya pena pencatat. Proses pengisian dan pengosongan terus berlangsung hingga saatnya hujan berhenti.
Pelampung yang berada dalam tabung penampung dan pena yang terhubung pada pelampung bergerak naik dan turun mengikuti air hujan yang masuk dan keluar hingga hujan berhenti.
Penakar ini umumnya mencatat periode hujan 24 jam sehingga dilakukan penggantian pias tiap hari.
Penggantian dan pemasangan pias dilakukan 1X tiap hari yaitu pada jam 07.00 WS.
Penampung ini memiliki daya tampung curah hujan maksimal 10 mm, jika penampung penuh maka air hujan sebanyak 10 mm akan tercurah habis melalui pipa pembuangan masuk kedalam ember penadah. Bersamaan dengan peristiwa tersebut, maka pelampung turun ke dasar dan pena turun kembali ke titik nol pada kertas pias. Jika hujan masih berlanjut, selanjutnya tabung penampung terisi kembali diikuti naiknya pena pencatat. Proses pengisian dan pengosongan terus berlangsung hingga saatnya hujan berhenti.
Pelampung yang berada dalam tabung penampung dan pena yang terhubung pada pelampung bergerak naik dan turun mengikuti air hujan yang masuk dan keluar hingga hujan berhenti.
Penakar ini umumnya mencatat periode hujan 24 jam sehingga dilakukan penggantian pias tiap hari.
Penggantian dan pemasangan pias dilakukan 1X tiap hari yaitu pada jam 07.00 WS.
Penakar Hujan Otomatis/ Automatic Rain gauge (ARG)
ARG |
ARG merupakan peralatan yang digunakan untuk menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber tenaganya.
*) Lihat tulisan dengan judul Automatic Rain Gauge
*) Lihat tulisan dengan judul Automatic Rain Gauge
Lokasi-lokasi ARG yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur :
Judul :
Tag : #iklimntt, #klimatologi, #peralatanbmkg
- ARG Baun
- ARG Soe
- ARG Betun
- ARG Alor
- ARG Lewoleba Timur
- ARG Larantuka
- ARG Paga
- ARG Ende Tengah
- ARG Danga
- ARG Bajawa
- ARG Borong
- ARG Ruteng
- ARG Batu cermin
- ARG Kadipada
- ARG Waikabubak
- ARG Lewa
- ARG Hawu Mehara
- ARG Pantai Baru
- ARG Kefamenanu
- ARG Atambua
Jaringan Penakar Hujan
Menurut WMO kepadatan jaringan penakar hujan sebagai berikut :- Pulau-pulau kecil dengan pola hujan tidak teratur; Toleransi normal area/stasiun berjarak 25 KM2
- Pegunungan; Toleransi normal area/stasiun berjarak 100-250 KM2
- Dataran (Topografi datar); Toleransi normal area/stasiun berjarak 600-900 KM2
Judul :
Pengukur Curah Hujan | Juragandlieur
Tag : #iklimntt, #klimatologi, #peralatanbmkg
Comments