Penakar Hujan Observatorium - Observatorium

Penakar Hujan Observatorium - Peralatan BMKG

Penakar Hujan Observatorium

obs
PH Obs
Juragandlieur; Penakar Hujan ini merupakan jenis peralatan konvensional dan jenis yang paling banyak digunakan di Indonesia. 
Alat ini lebih dikenal dengan nama Penakar Hujan Observatorium (PH Obs) atau Penakar Hujan Manual, sedang di kalangan pertanian dan pengairan biasa disebut ombrometer. 
PH Obs berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah hujan yang terukur dinyatakan dalam satuan mm. 
Prinsip kerja alat dan jam pengamatan bisa anda lihat di tulisan dengan judul "Alat untuk mengukur curah hujan".



Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain.

Menentukan tempat pemasangan penakar hujan merupakan faktor yang harus diperhatikan. Jika penakar hujan akan  dipasang pada Stasiun Meteorologi/Klimatologi yang mempunyai Taman Alat, letak pemasangannya dapat disesuaikan dengan pola Taman Alat menurut peraturan yang berlaku. Tetapi banyak penakar hujan yang dipasang diluar Stasiun Meteorologi/Klimatologi (Stasiun/Pos Kerja Sama) yang belum atau tidak mempunyai taman alat, dalam hal ini penentuan tempat pemasangan penakar hujan perlu diperhatikan syarat pemasangan PH Obs, yaitu :
  1. Penempatan alat penakar hujan ditempat yang datar dan terbuka, tanpa ada gangguan disekitar penakar seperti kabel atau antena yang melintang diatasnya.
  2. Jauh dari obstacle (bangunan dan pohon-pohon besar). Jarak penakar dengan obstacle dari penakar minimal sama tinggi dengan obstacle tersebut.
  3. Penakar hujan tidak boleh dipasang pada tanah miring (lereng bukit), puncak bukit, diatas dinding, pagar atau atap.
    Penakar dipasang dengan cara disekrup / dipaku pada balok kayu bulat yang dicat putih dan ditanam pada pondasi beton, sehingga tinggi penakar hujan dari permukaan corong sampai permukaan tanah 120 Cm.
  4. Letak penampang corong dan bibir corong harus datar (horizontal) sesuai waterpass dan posisi keran menghadap ke Utara dan diberi gembok untuk pengaman (lihat gambar).
  5. Penakar harus dipagar keliling dengan kawat, ukuran 1.5 m x 1.5 m dengan tinggi 1 m, agar tidak ada gangguan dari binatang dan orang yang tidak berkepentingan.

Bagaimana cara mengukur curah hujan? Anda bisa lihat pada tulisan dengan judul "Bagaimana cara mengukur curah hujan"


Pemeliharaan

Agar perolehan data tetap berkesinambungan dan alat tetap beroperasi. Maka peralatan harus terus terjaga dan dipelihara dengan cara sederhana seperti :
  • Alat harus selalu dijaga tetap bersih, dan di cat aluminium supaya menghindari terjadinya karat yang mengakibatkan kebocoran di tempat yang sulit di antisipasi.
  • Kayu penopang harus di cat putih. Cat dimaksudkan untuk menjaga kayu agar tahan terhadap berbagai cuaca yang bisa mempercepat pelapukan dan upaya untuk melindungi dari rayap dan serangga lain yang bisa menyebabkan kayu menjadi rusak serta bisa tahan lama.
  • Corong harus tetap bersih, tidak boleh tertutup oleh benda-benda atau kotoran yang dapat menyumbatnya. Karena PH Obs ini di simpan di area terbuka sehingga sering di masuki oleh serangga dan dihinggapi burung maupun kotoran dari sampah atau daun-daun yang terbawa angin. Jika terjadi penyumbatan, bisa mengakibatkan air tidak mengalir dengan baik dan bisa mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran karena masih ada sisa air hujan yang tersumbat di dalam corong maupun penampung curah hujan. Untuk membersihkan corong dan membuka sumbatan pada corong menggunakan kawat halus.
  • Bak penampung air hujan harus sering dikontrol dan dibersihkan dari endapan debu / kotoran, dengan jalan menuangkan air kedalamnya dan kran dibuka. Ini di lakukan berulang-ulang dengan tujuan membersihkan bagian penampung yang sulit di jangkau. Setelah itu penangkar di isi lagi dengan air tanpa di buka penutup kerannya lalu di diamkan selama satu atau dua jam sambil di amati apakah ada air yang keluar atau merembes. Apabila badan penakar hujan bocor, maka harus segera diperbaiki dengan disolder atau melapisi dengan lem. Jika kebocorannya masih berlanjut maka harus di ganti dengan yang baru karena kebocoran merupakan faktor terbesar penyebab kesalahan dalam pengukuran. Jika ada air yang merembes maka PH Obs tersebut tidak layak di pakai atau rusak dan harus di perbaiki dan sebaliknya jika tidak ada rembesan berarti alat itu baik atau siap di pakai.
  • Kran harus selalu diperiksa, jika bocor (air menetes keluar) sumbu pembuka kran dikeluarkan kemudian diberi gemuk.
  • Gelas penakar hujan harus dijaga tetap bersih jangan sampai berlumut, karna jika berlumut maka sulit untuk melihat angka yang di tunjukan pada gelas ukur dan bisa mengakibatkan kesalahan dalam membaca nilai pada gelas ukur. Gelas ukur harus disimpan pada tempat yang aman agar tidak terjatuh dan pecah.
  • Rumput disekitar tempat penakar hujan dipasang, harus selalu pendek dan rapih tidak boleh ada semak semak disekitarnya.

Judul :

Penakar Hujan Observatorium, Obs | Juragandlieur


Tag : #peralatanbmkg

Comments



Popular Posts

Alat Untuk Mengukur Penguapan - Penguapan

Peran Air Bagi Tumbuhan

Sifat Bahan Pangan - Bahan Pangan

Manfaat Klimatologi

Alat Untuk Mengukur Suhu Udara